Pada masa WFH ini, bukanya kerjaan berkurang yang ada malah tambah numpuk. Semakin banyaknya pekerjaan atau tugas kampus yang menumpuk, tentu storage kalian harus mendukung. Bisa saja pekerjaan atau tugas tersebut memakan penyimpanan besar.
Dengan penyimpanan yang besar dan banyak di laptop mengakibatkan storage menjadi penuh, khususnya di drive C. Hal ini akan mengakibatkan laptop kalian akan menjadi lambat. Karena lambat berarti kinerja atau produktivitas kalian akan menurun.
Disisi lain, drive D kalian masih menyisakan sumber daya yang begitu besar, tapi kalian hanya mau menyimpan file di drive C. Oleh karena itu solusi yang tepat untuk masalah tersebut adalah belajar cara partisi hardisk.
Partisi Hardisk
Dengan melakukan partisi pada hardisk, kalian bisa menggabungkan, mengembalikan atau menghapus pengalokasian data secara menyeluruh. Artinya yang tadinya penyimpanan kalian sudah penuh, dengan sedikit sulap storage kalian bisa kembali kosong.
Cara partisi hardisk ini bisa kalian terapkan dengan mudah. Kerennya lagi dengan cara ini, kalian tidak perlu membeli atau menambah storage baru.
Selain bisa digunakan di Windows 10 dan Windows 7, ternyata cara partisi hardisk bisa juga kalian terapkan di MacOS. Sayangnya pada pembahasan ini penulis hanya fokus untuk partisi hardisk menggunakan sistem operasi Windows 10.
Baca Juga : Cara Upgrade Android
Jenis Hardisk
Untuk bisa belajar cara partisi hardisk, kalian harus tau dulu jenis-jenis hardisk. Dengan mengetahui jenisnya kalian bisa dengan mudah melakukan partisi. Setiap jenis hardisk atau hard drive memiliki keunikan masing-masing.
Hard drive yang paling banyak digunakan di pasaran pada saat ini adalah jenis SATA. Selain SATA ada juga PATA dan SCSI. Untuk lebih lengkapnya mengenai masing-masing jenis hardisk, berikut pembahasannya:
1. Serial ATA (SATA)
Seperti yang sudah penulis singgung sebelumnya, jenis SATA merupakan hardisk yang paling banyak digunakan di peredaran komputer saat ini. Hal ini terjadi karena Serial ATA memiliki kecepatan pemrosesan mencapai 150 Mbps.
Lebih cepat dari pendahulunya yakni jenis PATA. Selain dari segi kecepatan, SATA memiliki 15 pin konektor. Artinya kabel jenis ini mudah digunakan oleh pengguna seperti dipasang maupun dicopot sesuka hati tanpa ribet.
2. Parallel Advanced Technology Attachment (PATA)
Umumnya hardisk jenis PATA atau juga dikenal Integrated Drive Electronics ini digunakan pada mesin jadul. Digunakan pada mesin jadul karena menggunakan konektor 40 pin. Komputer jaman sekarang sudah jarang yang memakai konektor tersebut.
Namun pada masa kejayaanya, PATA merupakan jenis yang banyak digunakan sekaligus paling handal. Setelah jenis yang baru muncul yakni SATA, pamor hardisk jenis ini menurun. Alhasil hanya digunakan pada komputer-komputer jadul, dikarenakan harganya murah.
Artikel Menarik Lainnya : Cara Mengganti Wallpaper Laptop
3. Small Computer System Interface (SCSI)
Berbeda dari SATA maupun PATA yang digunakan untuk kalangan rumahan atau kantoran. Hardisk jenis ini diperuntukkan untuk penggunaan server. Cocok untuk digunakan server karena jenis ini dapat bekerja multitasking.
Seperti yang kita tahu, server pasti pengaksesnya bukan cuman satu manusia, tapi banyak orang. Oleh karena itu diperlukan jenis hardisk yang handal untuk dipakai di segala situasi dan kondisi.
Hardisk yang dibuat oleh ANSI (American National Standart Institute) ini kecepatannya menyerupai SATA. Untuk versi Ultra-3, memiliki kecepatan mencapai 140 Mbps. Sedangkan versi jadulnya hanya berkisar di bawah 10 Mbps.
Kamu Wajib Tahu : Cara Mengunci Laptop
Manfaat Partisi Hardisk
Sebelumnya sudah penulis bahas sedikit terkait manfaat yang diberikan apabila kalian belajar cara partisi hardisk. Salah satunya adalah membagi alokasi penyimpanan. Dengan membagi penyimpanan, kalian bisa menggabungkan atau menghapus hardisk.
Selain itu masih ada lagi beberapa manfaat yang kalian dapatkan apabila melakukan partisi hardisk, berikut diantaranya:
- Meningkatkan performa komputer atau laptop.
- Manajemen data yang lebih rapi.
- Bisa menginstall lebih dari satu OS.
Baca Ini Juga : Cara Mengaktifkan Windows Defender
Cara Partisi Hardisk di Windows 10
Bagi kalian pengguna Windows 10, penulis akan memberikan praktek tentang cara partisi hardisk. Untuk pengguna Windows 7, Mac OS atau Linux kita bahas di lain kesempatan.
Pada tutorial ini penulis akan membahas tentang cara mengecilkan ukuran, membuat partisi baru, menghapus serta memperbesar ukuran partisi. Simak pemaparan yang penulis sajikan dengan seksama:
1. Mengecilkan Ukuran Partisi (Shrink Volume)
Fitur ini digunakan apabila kalian memiliki storage yang terlalu besar, kemudian ingin mengecilkannya. Dengan tujuan untuk membuat partisi baru atau sekedar membuat storage tidak terlalu mubazir.
Oleh karena itu kalian perlu mengecilkan partisi tersebut menggunakan menu Shrink Volume. Berikut tata cara mengecilkan partisi hardisk:
- Buka Disk Management, caranya klik kanan pada logo Windows yang terdapat di pojok kiri bawah layar.
- Kemudian akan muncul aplikasi Disk Management, berikut tampilannya.
- Pilih drive mana yang ingin kalian kurangi atau kecilkan ukuran partisinya. Penulis memilih drive D. Kemudian setelah memilih drive klik kanan pada mouse lalu tekan Shrink Volume.
- Jendela popup Shrink D akan muncul. Masukan total pengurangan data yang ingin dikurangi ke dalam kolom Enter the amount of space to shrink in MB. Jika sudah memasukkan jumlahnya tekan tombol Shrink.
- Setelahnya kalian akan melihat drive D telah berkurang sejumlah angka yang telah kalian masukan tadi.
2. Membuat Partisi Baru (New Simple Volume)
Tadi kalian telah mengurangi atau mengecilkan ukuran partisi, nah hasil pengurangan tersebut nantinya akan masuk kedalam Unallocated. Nyambung dengan pembuatan partisi baru, disyaratkan kalian harus mempunyai alokasi Unallocated yang cukup.
Syarat tersebut sudah kalian penuhi berkat mengecilkan partisi sebelumnya. Oleh karena itu mari kita membuat partisi baru, berikut tutorialnya:
- Masuk lagi ke Disk Management, caranya bisa kalian lihat kembali di sub mengecilkan ukuran partisi.
- Arahkan kursor ke kotak atau dashboard Unallocated, lalu klik kanan pada kotak tersebut kemudian pilih New Simple Volume.
- Popup jendela pembuatan partisi baru akan muncul, tekan Next. Masukan sejumlah angka partisi baru yang ingin kalian buat di kolom Simple volume size. Selanjutnya pilih Next lagi.
Note: Masukan angkanya berdasarkan ukuran Megabyte (MB).
- Pilih Assign the following drive letter, kemudian cari huruf yang ingin kalian jadikan inisial partisi baru. Jika sudah klik Next.
- Lanjutkan dengan pilih Format this volume with the following settings. Untuk lebih lengkap kalian bisa lihat gambar di bawah ini.
- Apabila sudah sesuai dengan yang kalian masukan tadi, tekan Finish. Kemudian lihat partisi F yang telah dibuat. Selamat kalian telah berhasil membuat partisi baru.
3. Menghapus Partisi (Delete Volume)
Fitur ini digunakan ketika kalian salah membuat partisi, kemudian ingin mengatur ulang atau membuangnya. Kita ambil contoh sebelumnya, tadi kalian telah berhasil membuat partisi baru, tapi saya asumsikan gagal atau salah pengaturan.
Maka dari itu coba kita terapkan cara berikut ini untuk menghapus partisi baru yang salah kalian buat tadi.
- Pilih partisi yang akan kalian hapus, caranya arahkan kursor ke kotak drive F. Kemudian klik kanan dan tekan Delete Volume.
- Kemudian akan muncul jendela konfirmasi penghapusan, tekan tombol Yes.
- Lihat drive F kalian telah hilang. Artinya proses penghapusan partisi telah berhasil.
4. Memperbesar Ukuran Partisi (Extend Volume)
Terakhir kita akan membahas cara memperbesar ukuran partisi. Hal ini juga nyambung dengan pembahasan sebelumnya. Alokasi yang dibutuhkan untuk membuat partisi baru adalah Unallocated bukan Free space.
Tadi kita telah berhasil mendapatkan Free space, nah sebelum memperbesar ukuran partisi berarti kita mesti menghapus Free space dulu. Berikut tata cara menghapus Free space untuk memperbesar ukuran partisi :
- Klik kanan pada kotak Free space lalu pilih Delete Partition. Kemudian ketika ada jendela konfirmasi tekan Yes.
- Jika sudah maka akan muncul kotak Unallocated. Berkat munculnya kotak ini kalian bisa memperbesar ukuran partisi.
- Arahkan kursor ke dalam kotak drive D, lalu klik kanan dan pilih Extend Volume.
- Pilih Next jika ada jendela popup. Kemudian tentukan besaran ukuran yang ingin kalian tambahkan. Untuk lebih lengkapnya coba lihat gambar berikut ini.
- Selanjutnya ketika sudah selesai melakukan konfigurasi tekan tombol Finish. Lihatlah kolom drive D, pasti telah bertambah sesuai yang telah kalian berikan.
Kesimpulan
Demikian pembahasan terkait cara partisi hardisk khususnya di Windows 10. Semoga pembahasan yang telah dijelaskan dapat bermanfaat sehingga bisa menggabungkan atau menghapus partisi kalian sendiri. Terima kasih!